![]() |
Google.com |
Dalam
peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-80 pada 20 Mei 1988 di Pendopo Agung
Taman Siswa, Yogyakarta. Jenderal L.B. Moerdani selaku Panglima ABRI menyampaikan
beberapa hal salah satunya dalam menyongsong abad ke-21 diperlukan suatu sistem
pendidikan khusus “…untuk mendapatkan tenaga inti kekuatan kebangsaaan yang
berkualitas tinggi dan dapat terus memperjuangkan, melanjutkan, mengamati,
menjaga, membangun, serta mengembangkan cita-cita bangsa Indonesia, tidak
ubahnya seperti Perguruan Taman Siswa pada zaman Kebangkitan Nasional dahulu.”
Selaku
Asisten Perencanaan Umum ABRI yang juga merangkap sebagai Direktur
E/Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan BAIS ABRI, Marsekal Muda TNI Teddy
Rusdy ditugaskan oleh L.B. Moerdani untuk mewujudkan sebuah gagasan.
Sebelumya
memang L.B. Moerdani sudah mengenal dekat Teddy Rusdy, saat beliau masih
menjabat Asintel Hankam/ Asintel Kopkamtib (Asisten Intelijen) pada tahun 1974.
Tepatnya saat Teddy Rusdy masih mengikuti pendidikan di Sesko dan masih
menjabat sebagai Mayor.
Menurut
L.B. Moerdani, Teddy Rusdy adalah orang yang paling tepat untuk mengembangkan
tugas mulia yang sudah disiapkan untuk generasi penerus cita-cita perjuangan
bangsa. Saat itu bekal pengalaman yang didapatkan Teddy Rusdy sudah sangat
lengkap.
Mulai dari
pengalaman tempur dalam Operasi Naga yang ditugaskan untuk membebaskan Irian
Barat, saat itu juga ia akhirnya dianugerahi bintang jasa tertinggi yakni,
Bintang Sakti Maha Wira.
Sumber: Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar