Rabu, 24 Februari 2021

Ternyata Darah Pejuang Teddy Rusdy Lahir Dari Sang Kakek Yakni Yai Zis

Google.com

Teddy Rusdy merupakan putra dari Hayuni Mathamin dan Nyi Mas Rodiah yang lahir pada 11 Mei 1939 di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Tak disangka, Teddy kecil masih mengalami kesulitan ketika negeri ini  berada di bawah kekuasaan Belanda, Jepang sampai akhirnya Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Menurut Teddy Rusdy, pengalaman atau memori paling kuat saat ia masih kecil adalah ketika sang kakek, Haji Muhammad Zis pulang dari pengasinannya di Boven Digoel. Sang kakek biasanya dikenal sebagai Yai Zis yang merupakan seorang aktivis Syarikat Islan di Banten.

Kakek Yai Zis dikirim ke Boven Digoel, Papua pada 1929. Lalu sang kakek pulang pada 1949 saat Teddy Rusdy berusia 10 tahun.

"Peristiwa itu saya ingat secara kental, sekaligus peristiwa itu menanamkan dan membentuk pribadi cinta tanah air pada diri saya," kata Teddy.

Tak hanya Yai Zis yang dikirim ke Digoel, ternyata Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Haji Agus Salim, Sayuti Melik pun pernah dikirim kesana. Dalam kamus sejarah perjuangan Indonesia, mereka yang pernah dikirim kesana adalah mereka yang dihormati dan disegani.

Tugas mereka untuk mempertahankan keyakinan tentang kemerdekaan Indonesia dan memilih untuk dibuang daripada harus berkompromi dengan pihak penjajah. Karena kakek Teddy Rusdy termasuk kelompok itu, maka darah pejuang pun mengalir deras dalam tubuhnya.

Maka itu, dia menghabiskan sekujur hidupnya untuk mengabdi kepada negerinya; tanah air yang dia cintai sepenuh hati.

Sumber : tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar