![]() |
Google.com |
Seperti yang kita ketahui kalau Teddy Rusdy adalah seorang remaja yang sangat gemar memnaca dan melumat banyak buku, seperti novel petualangan dan juga biografi para tokoh penting. Tak hanya berhenti disitu, imajinasi yang dimiliki Teddy Rusdy juga meningkat karena didorongnya imajinasi tokoh-tokoh dari buku yang dia baca.
Baik kisah
itu fiksi atau nyata, karena Teddy
remaja yang ingin juga menjadi seorang jagoan yang gagah, perkasa, dan
juga memiliki kecerdasan. Ia terinspirasi oleh Tom Sawyer, Robinson Crusoe,
Winnetou, bahkan sampai tokoh Bung Tomo dan Mustafa Kamal Ataturk.
Berkat
akumulasi pengentahuan yang ia dapat dari membaca buku-buku Teddy Rusdy dapat
lulus dengan mudah untuk bergabung dan mewujudkan impiannya untuk menjadi calon
navigator di Angakatan Udara.
Mendapatkan
kesempatan emas tersebut, Teddy Rusdy tak tinggal diam. Ia langsung belajar
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis penerbangannya di India
tepatnya di Air Force College.
Tak
disangka, dia lulus pada 1961 dan meraih pangkat Letnan Muda Udara 1. Mulai
dari sanalah karis Teddy Rusdy terus merambat naik, meski kini kondidinya serba
terbatas. Diapun memulai dengan gemilang ketika ia terlibat dalam Operasi
Trikora di Maluku saat usianya masih 22 tahun.
Karena
menjadi satu-satunya yang terbaik di bidang navigasi dan prosedur oeprasi
radio-silent, Teddy Rusdy dilibatkan kedalamnya. Teddy juga belajar terbang
cross-country sejauh 1.500 mil tanpa peta saat ia masih menempuh pendidikan di
India.
Hebatnya,
ia melakukan penerbangan itu hanya bermodalkan paduannya kepada posisi bulan
dan bintang. Teddy Rusdy juga menggunakan instring, analisis, dan juga hanya
berpatokan dengan tatapan matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar